Senin, 05 Maret 2012

"PEMUDA KEMANAKAH ENGKAU MELANGKAH ?" {PAKEM}**(Jilid 1)**

MUKADIMAH
Bismillahirrahmaanirrahiim, Assalamu’ alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,…
Alhamdulillah, segala puji bagi allah, Rabb alam semesta, dan Tuhan manusia generasi pertama hingga manusia generasi terakhir. Shalawat allah, salam-Nya, rahmat-Nya, dan keberkahan-Nya semoga tercurah kepada manusia pilihan-Nya, penutup para nabi dan para Rasul-Nya, Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam beserta keluarganya yang suci, dan sahabat-sahabatnya. Rahmat Allah, dan ampunan-Nya semoga juga terlimpah kepada keluarga, para sahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi'in, ulama dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga yaumiddin (hari pembalasan) kelak.
Sahabat kita sebagai kaum muslimin meyakini bahwa kebahagiaan didunia, dan akhirat sangat ditentukan oleh sejauh mana pembinaan terhadap diri kita, perbaikan diri kita, dan penyucian diri kita. Selain itu, kita juga meyakini bahwa kecelakaan diri kita sangat ditentukan oleh sejauh mana kerusakan diri kita, pengotorannya, dan kenegatifannya. Itu semua karena dalil sebagai berikut :
Firman Allah Ta’ ala,
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. ” (Al-’ASHR: 103).
Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
”semua dari kalian masuk surga, kecuali orang-orang yang tidak mau. ”Para sahabat bertanya, ”Siapa yang tidak mau masuk surga, wahai Rasulullah?”Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ”Barang siapa taat kepadaku, ia masuk surga. Dan barang siapa bermaksiat kepadaku, ia tidak mau (masuk surga). ”(Diriwayatkan Al-Bukhari).
  Oleh karena itulah, kita sebagai kaum muslimin tidak henti-hentinya membina diri kita, menyucikannya, dan membersihkannya, sebab ia orang yang paling layak membinanya, kemudian ia memperbaikinya dengan etika-etika yang membersihkannya, dan membersihkan kotoran-kotorannya. Ia menjauhkan diri dari apa saja yang mengotorinya, dan merusaknya seperti keyakinan-keyakinan yang rusak, ucapan-ucapan yang rusak, dan amal perbuatan yang rusak. Ia melawan dirinya siang-malam, mengevaluasinya setiap saat, membawanya kepada perbuatan-perbuatan yang baik, mendorongnya kepada ketaatan, menjauhkannya dari segala keburukan dan kerusakan.
Pada kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua untuk mengamalkan diantara amalan-amalan yang sangat penting dengan memaknai hakikat diri bagi Pemuda dalam aktifitasnya sehari-hari dalam membangun ummat, bangsa dan negara. Dalam tulisan ini kenapa saya beri judul PEMUDA PEMUDI KEMANAKAH ENGKAU MELANGKAH ?,..Karena menurut saya pemuda memegang peranan penting di setiap lini kehidupan dan kemanakah arah mereka melangkah, apakah ke arah yang baik atau justru sebaliknya. Lalu muncul sebuah pertanyaan yang paling mendasar, apakah pemuda sebagai aktor perubah zaman atau sebaliknya sebagai korban perubahan zaman.
Tulisan ini sangat pas untuk di konsumsi para pemuda pemudi sebagai pedoman dalam membangun bangsa melalui iman yg kokoh, visi dan misi yang jelas, karakter yang kuat agar pencerdasan kehidupan berbangsa dapat termanifestasi dengan konkrit oleh kaum muda (pemuda pemudi).
Pembaca yang budiman bukankah seluruh agama menyerukan kebaikan kepada ummatnya khususnya kepada para pemudanya, seperti yang tertulis dalam sebuah hadits yang berikut;
Imam Syafi'i Rahimahullah berkata: "Barangsiapa yang tidak pernah mencicipi pahitnya belajar maka dia akan meneguk hinanya kebodohan di sepanjang hidupnya. Barangsiapa yang tidak menuntut ilmu di masa muda maka bertakbirlah empat kali untuknya, karena sungguh dirinya telah wafat (Diwan al Imam asy Syafi’i, Dar al Kutub al ’Ilmiyah)...
Dengan petunjuk Allah, saya mendapatkan referensi-referensi yang baik Insya Allah. Dan tidak keluar dari akidah-akidah generasi salafush shalih karena ulama telah sepakat bahwa akidah generasi salafush shalih adalah benar, dan para pemiliknya selamat, karena akidah tersebut adalah akidah Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam, akidah sahabat-sahabatnya, akidah para tabi’in sepeninggal mereka, akidah islam yang bersih, dan merupakan agama lurus yang diturunkan Allah Ta’ala kepada para rasul, dan Allah menurunkan kitab-kitab didalamnya.
Tulisan ini tidak mempunyai maksud selain memberikan manfaat dan mendekatkan kedatangan setelah perjalanan panjang.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz Dzaariyaat:56)
Ya allah, Pelindung kaum mukminin dan orang-orang yang shalih, jadikan usaha hamba melalui tulisan ini sebagai amal shalih yang diterima disisi-Mu, dan upaya hamba didalamnya sebagai upaya yang diridhai dan diterima. Ya allah, dengan tulisan ini berilah manfaat kepada orang yang mengambil dan mengamalkannya. Ya allah, melalui tulisan ini, selamatkan siapa yang Engkau kehendaki dari hamba-hamba-Mu yang bingung dan bimbang. Ya allah, dengan tulisan ini, berilah petunjuk orang-orang yang Engkau lihat layak mendapatkan petunjuk, karena hanya Engkau saja yang mampu melakukan ini semua. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada junjungan kita, Muhammad shalallahu ’alaihi wasallam, dan sahabat-sahabatnya beserta para pengikutnya yang setia hingga yaumul qiyamah (hari pembalasan) nanti.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang, Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin.
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata:
”Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: ”Saya tidak suka kepada yang tenggelam.”
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: ”Inilah Tuhanku.” Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: ”Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat.
Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: ”Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar.” Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: ”Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
(QS. Al-An’am: 75-79)
Pengantar penulis
            Segala puja dan puji hanya milik Allah subhanahu waa ta’alaa, Tuhan semesta Alam yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Segala cinta hanya bermuara dan di sandarkan pada-Mu jua. Segala masalah hanya Engkau yang mampu menyelesaikannya. Dan segala urusan hanya dapat di kembalikan kepada-Mu. Kami mengharap dan meminta kebahagiaan hidup hanya kepada-Mu. Allah subhanhu Wa Ta’ala, sesembahan satu-satunya yang menggerakkan hati, pikiran dan jasad ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada suri tauladan dan junjungan kita nabi besar baginda Muhammad Rasulullah Shalallahu ’alaihi wasallam, beserta keluarga beliau, para sahabat, tabi’in, tabi’un, ulama, generasi salafush shalih dan orang-orang yang setia mengikuti risalah beliau hingga yaumul hisab (hari pembalasan) nanti. Kami memohon agar syafaatmu mampu membawa kami ke taman surga-Nya. Amiin ya Robbal ’alamiin...
            Terima kasih kepada:
            Keluargaku tercinta; Ibunda (Ema Naima Dalimunthe), engkau adalah wanita yang luar biasa nan mulia di hadapan kami anak-anakmu, ketegaranmu menjadi inspirasi bagi ananda untuk terus berbuat dan berkarya, kesabaranmu menjadi tauladan hidup dalam menghadapi berbagai permasalahan dan ujian hidup dalam berkehidupan ini. Kegigihan dirimu dalam mendidik kami anak-anakmu (terlebih lagi saat Ayahanda tidak berada lagi di sisimu untuk selama-lamanya, meninggalkan kita semua), apalagi saat engkau menghadapi ujian hidup (realita kehidupan yang benar-benar terjadi)  terhadap anak-anakmu, ananda selalu menyusahkan dirimu dari kecil hingga dewasa ini, belum mampu diri ini membalas semua kebaikanmu, akan tetapi ananda yakin bahwa Sang Maha Melihat ’Allah Subhanahu Waa Ta’alaa’ yang akan membalasnya, semoga engkau menjadi salah satu bidadari surga, dan mimpi ananda agar kita bisa berkumpul kembali tak hanya di dunia yang fana ini akan tetapi di kehidupan abadi setelah ini yaitu di Jannah-Nya yang maha luas, insya’alloh. Amiin ya robbal ’alamiin...
            Ayahanda (almarhum mochammad Damri Harahap), engkau adalah guru sekaligus sahabat ananda yang selalu mengajarkan kami untuk memiliki behaviour (tingkah laku) yang baik, integritas yang tinggi, pemikiran yang mengakar (radikal), prinsip hidup yang kokoh, loyalitas kebaikan kepada setiap orang yang engkau jumpai dan sebuah kalimat yang masih terus terngiang di telinga ananda yang hampir sering engkau ucapkan adalah ”Waktu untuk bermain sangat banyak, akan tetapi Waktu untuk serius atau berpikir sangat sedikit” jujur ananda katakan bahwa sampai saat ini ananda terus mencoba menginterpretasikan (menafsirkan) makna sesungguhnya dari kalimat tersebut.
            Tak lupa juga buat para bidadariku (ayukku) yang di cintai Allah Subhanahu Waa Ta’alaa, Evieka Yuliasih Kartina (EVI) dengan perasaannya yang lembut penuh cinta kasih, Rosaline Septia Triastuti (INE) dengan kecerdasanmu seperti halnya engkau mendidik murid-muridmu di sekolah, Rhismaulidya Ponco Wati (IIS) dengan pengalamanmu menjelajahi Bumi Pertiwi seperti halnya engkau berpetualang dalam mendaki setiap bukit dan gunung yang ada di negeri tercinta ini, semoga kalian menjadi wanita yang solehah dan benar-benar menjadi bidadari surga-Nya, amiin ya Robbal ’alamiin...Para abangku: Syawaluddin Ilyas Laturant yang dengan ketegasan dan sikap bijakmu mengajarkan kami tentang arti hidup yang sebenarnya yaitu Ibadah, abangku Prima Sukarno Nusantara yang penuh dengan pengorbanan untuk kami para saudaramu, dulu engkaulah yang selalu mempedulikan kami dan sekarang kamilah yang harus mempedulikanmu terlebih lagi saat ini engkau sedang dihadapi dengan ujian yang sangat besar dengan kehilangan sebagian anggota tubuhmu (adinda masih ingat saat menguburkan sebagian anggota tubuhmu) dan itu mengajarkan adinda tentang sebuah pengorbanan yang ikhlas, ananda mencintaimu, ananda minta maaf, ananda minta maaf setulus-tulusnya dan terima kasih, mohon maaf adindamu ini belum bisa memberikan yang terbaik untukmu, juga tak lupa para iparku: ayuk mala dan ayuk susan,saya bangga memiliki kelurga sehebat kalian, abang iparku bang Syaiful (almarhum), semoga dalam kejauhan sana engkau mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, keponakan kecilku Salma Afifah yang sangat lucu dimana saat kejenuhan dan kelelahan mencapai titik kulminasi di setiap beraktifitas segera terbayarkan saat melihat wajahmu yang menggemaskan, berbahagialah dirimu karena banyak yang mendoakanmu agar menjadi generasi yang solehah dan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, agama, bangsa dan negara. Buat keponakanku: Tulang Nopan, Tante Lena, Fitri, Dinda, Uda Munir, Tante Surya, Adek Riri, Kakak Niar, dan semua yang tak dapat di sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebaikan kalian semua. Semoga usaha dan niat baik kalian semua di balas oleh Allah Subhanahu Wa Ta’alaa. Sekali lagi saya bangga menjadi bagian dari keluarga ini. Semoga Rahmat dan Kasih Sayang-Nya selalu menyelimuti kehidupan kita semua. Ana Uhibbukum Fillah. Semoga kita di golongkan menjadi orang-orang yang bertaqwa. Amiin ya Robbal ’alamiin...
            Para sahabat seperjuangan yang selalu menginspirasi dan memotivasi (terlebih lagi saat ana mengalami ujian yang sangat besar), MASTER Bangka: Hendi Kurniah (Buya Azzam), Akhi Ahmad Yani (Abu Ahlul), Bang Aka Abdi (Abu Azizi), Bang Erfan (Abu Ghazi), Akhi Nuril, Akhi Anbar Saputra, A. R Arief, adik kami Herda Herdiansyah, Giman. Keluarga besar MASTER Bandung, Riau, Palembang, Pontianak,dan seluruh keluarga besar MASTER di Indonesia, para istri-istri yang setia menemani. Sahabat-sahabat di Wakaf Center Babel: Pak Warsongko, Ustadz Khusnul Anam, Ayahanda kami Pak Rusli Rahman, Akhi Rahmat, Akhi Robi. Keluarga besar pendidikan SAKAMOTO. Keluarga besar SQ Radio 104,3 FM: Ustadz S. Abdul Halim, Ustadz Herman Eka, Ustadz Ja’far Shiddiq, Ayahanda pak Sa’ad Toyib, Kak Muhari, Mas Anto, Mas Edo Vianshu, Mbak Yessy, Akhi Abu Bakar, adik kami: Akhi Erik Suseno, Ukhti Asih. Keluarga besar SQ Sejati (Mbak Nur Ampui cs, mama danil, mb nuri, dan lain-lain) thank’s for silaturrahim, dan juga tak lupa buat Keluarga besar DPD BKPRMI dan DPW BKPRMI.
            Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) Universitas Bangka Belitung, BEM, DPMU/F, HIMAPRODIUM, LDK, dan seluruh aktivis, organisatoris dan seluruh elemen mahasiswa UBB, i love u all. Juga tak lupa para Dosen yang sangat kami hormati: Ayahanda Rektor UBB Bustami Rahman, Ibunda Aimie Sulaiman, Kakanda: Pak Iskandar Zulkarnain, Pak Adnan, Kak Fitri R. Harahap, Bu Citra Asmara Indra, para wakil rektor UBB: Pak Dedi Sapjah, Pak Zulfakar dan seluruh elemen rektorat, fakultas, jajaran Program Studi, para bapak-bapak Security dan semuanya yang tidak bisa di sebutkan satu persatu, saya bahagia dan bangga bisa menjadi bagian dari kalian semua. Rasanya tak sanggup dan tidak akan cukup bila di hitung satu persatu permohonan terima kasihku kepada kalian semua. Mohon maaf bila ada pihak yang tidak sempat di sebutkan namanya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’alaa yang akan membalasnya. Amiin ya Robbal ’alamiin...
            Tulisan ini terlahir bukan karena tanpa alasan, akan tetapi tulisan ini lahir dari keprihatinan penulis terhadap generasi muda (pemuda pemudi) yang notabene adalah kader masa depan bagi ummat, bangsa dan negara. Kondisi ini tentunya membutuhkan perhatian khusus bagi para pemimpin, pengambil kebijakan, para stake holder, dan kita semua tentunya. Karena dengan keberadaan diri kita berarti ruang lingkup sosial menjadi tanggung jawab kita juga. Ini adalah untuk meminimalisir bahkan mencegah patologi (penyimpangan) sosial yang terjadi di ruang lingkup sosial kita. Sudah menjadi sebuah fenomena sosial yang cenderung negatif yang berujung kepada Stereotype (pelabelan negatif) di alamatkan kepada mereka dan mereka harus mematahkan anggapan tersebut. Semoga tulisan yang sederhana ini dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi kita semua pada umumnya dan juga bagi para perubah zaman khususnya kaum muda (pemuda). Tentunya kritikan yang cerdas dan membangun di harapkan penulis demi kesempurnaan buku ini.
            Kaum muda (pemuda pemudi) harus mampu menginterpretasikan fenomena sosial di sekitar lingkungan mereka agar perubahan di segala bidang dapat termanifestasi dengan baik. Tentunya dalam hal ini penulis ingin mengkomparasikan disiplin ilmu tentang sosiologi. Dimana Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
            Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.
            Kemudian para pemuda juga harus bisa dalam berprilaku di lingkungan sosialnya. Menurut Mitchell dalam Timpe (1999), motivasi bersifat individual, dalam arti bahwa setiap orang termotivasi oleh berbagai pengaruh hingga berbagai tingkat. Pemuda juga di tuntut harus bisa bersikap dalam perilaku individu.  Dimana Sikap adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif (menguntungkan atau tidak menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan mengenai sesuatu. Dalam perilaku organisasi, pemahaman atas sikap penting, karena sikap mempengaruhi perilaku kerja. Adapun komponen sikap : pertama kognitif, segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap, kedua afektif, segmen emosional dari suatu sikap, dan ketiga adalah perilaku,suatu maksud untuk perilaku dalam suatu cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
            Artinya bahwa pemuda haruslah beramalan amaliah dan berilmukan ilmiah, dimana dalam sebuah hadist yang populer mengatakan ”ilmu tanpa amalan akan sia-sia sedangkan amalan tanpa ilmu akan tertolak”. Semoga saja para pemuda di negeri ini bisa memaknai hidupnya dalam berkehidupan ini. Amiin ya robbal ’alamiinn...
Prinsip hidup seorang pemuda: Kita adalah penanam energi yang akan mendapatkan hasil sesuai dengan yang kita tanam”
Renungan bagi kita semua dan pemuda pemudi:
Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh
selalu melihat ke belakang.
Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita….
Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa
mendengarkan semuanya dari dua buah sisi.
Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah….
Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita.
Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya.
Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran
kita dan ide kita.
Dan apa yang anda pikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas
dan perhiasan….
Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut.
Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa
membunuh, bisa mengoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan.
Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah
sebanyak-banyaknya….
Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh didalam tulang iga kita.
Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam.
Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan
pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia….
Berilah CINTA tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh
lebih indah.
Pangkal pinang 26 Agustus, Penulis
(Di edit ulang pada jam 12.00 siang WIB, hari selasa tanggal 06 Maret 2012 di PangkalPinang, Bangka Belitung)
HANGGA WICAKSANA MUHAMMAD AL-HAZIQ